Selasa, 20 April 2010

PIMPINAN TUHAN

PIMPINAN TUHAN

Pada 2006, saat menjadi ketua Komisi Pemuda, saya merasa kelelahan
dengan jadwal pelayanan yang begitu padat. Maka, saya hendak
menguranginya dengan mengundurkan diri dari paduan suara. Namun,
niat saya itu berkali-kali tertahan. Saya merasa Tuhan ingin saya
bertahan di paduan suara. Pada akhirnya saya mengerti mengapa Tuhan
menginginkan saya bertahan. Sebab, lewat pelayanan itulah Papa dan
Mama mau ke gereja setelah sepuluh tahun saya doakan. Untuk pertama
kalinya, mereka datang ke Kebaktian Natal hanya untuk melihat saya
bernyanyi.

Ketika Tuhan memimpin langkah kita, kerap kali Tuhan tidak
memberitahukan kepada kita rencana-Nya dari awal sampai akhir. Tuhan
memimpin kita selangkah demi selangkah. Seperti halnya ketika Tuhan
memimpin bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Tuhan memimpin mereka
melalui keberadaan tiang awan. Jika awan naik dari atas kemah suci,
bangsa Israel berangkat; sebaliknya, jika awan itu tidak naik,
mereka tidak berangkat (ayat 36,37). Tuhan sama sekali tidak
menjelaskan, mengapa mereka mesti berangkat pada saat itu dan
mengapa mereka harus menetap untuk beberapa waktu.

Rencana dan pemikiran Tuhan melampaui apa yang dapat kita pikirkan.
Karena itu, kita mesti percaya; percaya kepada Allah dan tidak
bersandar pada pengertian kita sendiri (Amsal 3:5). Jika Tuhan
memimpin kita melangkah ke tempat baru atau meminta kita bertahan
pada situasi yang tidak mengenakkan sekalipun, percayalah Tuhan
punya rencana indah. Yang Tuhan minta dari kita adalah ketaatan dan
kepercayaan total akan pimpinan-Nya --VT

PIMPINAN TUHAN BAGAI PELITA YANG MENERANGI KEGELAPAN

JIKA KITA MAU MELANGKAH, KELAK KITA AKAN SAMPAI DI TUJUAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar